13.1 Perencanaan Sistem Informasi (Information Systems Planning)
Pengembangan
sistem (Systems development) adalah sekumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk
membangun suatu Sistem Informasi sebagai solusi terhadap peluang dan
permsalahan bisnis. Komponen utama adalah perencanaan system Informasi yang
dimulai dengan perencanaan strategis dari organisasi. Perencanaan strategis
dari organisasi menyatakan misi dari organisasi, tujuan yang berhubungan dengan
misi tersebuat dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
–tujuan tersebut. Misi berisi pernyataan mengenai keinginan organisasi untuk
menjadi organisasi yang bagaimana atau untuk membuat apa
dimasa yang akan
datang. Proses perencanaan strategis menyesuaikan dengan tujuan organisasi dan
resources terhadap perubahan pasar dan peluang yang ada.
Arsitektur
Teknologi Informasi menggambarkan cara sumber (resources) informasi suatu
organisasi digunakan untuk mencapai misi organisasi tersebut. Hal ini meliputi aspek
teknik yaitu hardware, sistem operasi, jaringan, data, sistem manajemen data dan
aplikasi perangkat lunak serta aspek manajerial yang merincikan bagaimanan cara
mengatur departemen Sistem Informasi akan dilakukan, bagaimanan manajer dari
area fungsional (functional area) terlibat dan bagaimana keputusan Sistem Informasi
akan dibuat.
13.1.1 Perencanaan Strategis Sistem
Informasi
Perencanaan
strategis dari Sistem Informasi adalah sekumpulan tujuan jangka
panjang yang
menggambarkan arsitektur Teknolgi informasi dan Sistem Informasi
yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan dari organisasi. Strategi Sistem Informasi
harus memenuhi
tiga tujuan berikut :
Sistem Informasi
harus dibatasi dengan perencanaan strategis organisasi.
Sistem Informasi
harus menyediakan arsitektur Teknologi Informasi yang
memungkinkan
pengguna, aplikasi dan basis data untuk dihubungkan melalui
jaringan dan
diintegrasikan.
Sistem Informasi
harus secara efisien mengalokasikan resources
pengembangan
Sistem Informasi diantara proyek-proyek yang berkompeten
sehingga proyek
dapat diselesaikan tepat waktu dengan biaya yang telah
ditentukan dan
memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
13.1.2 Perencanaan Operasional Sistem
Informasi (The IS Operational Plan)
Perencanaan
operasional Sistem Informasi terdiri atas elemen-elemen sebagai berikut :
- Misi : misi dari fungsi Sistem Informasi
- Is Environment (Environment Sistem Informasi) : rangkuman informasi kebutuhan terhadap area fungsional (functional areas) dari organisasi.
Tujuan
dari fungsi Sistem Informasi (Objective of the IS Function)
Batasan dari
fungsi Sistem Informasi (Constraint on the IS fnction)
- Long-term systems needs : rangkuman kebutuhan sistem oleh perusahaan dan proyek Sistem Informasi yang dipilih untuk mencapai tujuan organisasi.
- Short-range plan : inventori dari proyek yang sekarang, dan perencanaan rinci dari proyek yang akan dikembangkan atau dilanjutkan pada tahun saat ini.
13.2 The Traditional Systems Development
Life Cycle (SDLC)
Systems
Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan system tradisional
yang digunakan oleh organisasi-organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja
yang terdiri dari urutan proses pengembangan Sistem Informasi, seperti systems
investigation, systems analysis, systems design, programming, testing, implementation,
operation dan maintenance. Hal ini seperti digambarkan berikut ini :
Gambar Systems
Developement Life Cycle (SDLC)
SDLC
dapat memiliki lebih atau kurang dari tahapan-tahapan proses tersebut. Pada masa
dulu, pengembang sistem menggunakan pendekatan Waterfall yaitu proses pengembangan
sistem dimana tiap tahapan proses harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
melanjutkan ke proses selanjutnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
pengembangan sistem adalah :
- User
User
adalah pegawai dari berbagai macam area fungsional (functional areas) dan
tingkatan pada suatu organisasi yang berinteraksi dengan sistem baik secara
langsung maupun tidaklangsung.
- System Analyst
System
Analyst adalah seorang profesional yang bekerja menganalisis dan merancang
Sistem Informasi.
- Programmer
Programmer
adalah seorang profesional yan gmelakukan modifikasi terhadap progam komputer
yang ada atau membuat program komputer baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan
pengguna.
- Technical specialist
Technical
specialist adalah seorang ahli pada suatu bidang teknologi seperti basis data,
atau telekomunikasi.
Semua pihak yang
dipengaruhi oleh perubahan Sistem Informasi tersebut
dikenal dengan
sebutan Systems Stakeholders.
13.2.1 System Investigation
Investigasi
sistem dimulai dengan permasalahan bisnis, yaitu pemahaman permasalahan bisnis
dari berbagai sudut pandang. Setelah itu barulah dilakukan berbagai macam studi
kelayakan (Feasibility Studies). Studi kelayakan menentukan kemungkinan
keberhasilan dari proyek pengambangan sistem serta mengukur kelayakan dari sisi
teknik, ekonomi dan behavioral. Studi kelayakan ini dapat mencegah organisasi
melakukan kesalahan. Berikut diuraikan jenis-jenis studi kelayakan (Feasibility
Studies) :
- Technical Feasibility
Technical Feasibility menentukan apakah hardware, software
dan komponen komunikasi dapat dikembangakan dan atau diperoleh untuk
menyelesaikan permasalahan bisnis. Technical Feasibility juga menentukan apakah
teknologi yang ada pada organisasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan
kinerja dari proyek tersebut.
- Economic Feasibility
Economic Feasibility menentukan apakah resiko keuangan dari
proyek tesebut dapat diterima dan apakah organisasi mampu memenuhi biaya serta
waktu penyelesaian proyek tersebut.
- Behavioral Feasibility
Behavioral Feasibility merupakan permasalahan manusia
terhadap proyek. Semua proyek pengembangan mengakibatkan perubahan dalam suatu organisasi
dan manusia pada mumumnya takut akan perubahan.
13.2.2 Analisis Sistem (System Analysis)
System
Analysis adalah penyelidikan terhadap permasalahan bisnis yang akan
diselesaikan
oleh organisasi melalui Sistem Informasi. Tahapan ini mendefinisikan
permasalahan
bisnis, identifikasi penyebab permasalahan tersebut, merincikan
solusinya serta
megidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi solusi tersebut.
Suatu organisasi
memiliki tiga solusi utama terhadap permasalahan bisnis, yaitu:
1. Tidak
melakukan apa-apa dan terus menggunakan sistem yang telah ada
tanpa perubahan.
2. Memodifikasi
atau meningkatkan sistem yang ada.
3. Membangun
sistem baru.
Tujuan utama
dari System Analysis adalah mengumpulkan informasi mengenai
sistem yang
telah ada, untuk menentukan mana diantar tiga solusi di atas yang akan
dilakukan dan
menentukan kebutuhan akan sistem yang baru.
Tahapan system
Analysis menghasilkan informasi-informasi sebagai berikut :
Kelebihan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) sistem yang telah ada.
Fungsi-fungsi
yang harus dimiliki oleh sistem yang baru untuk memecahkan
permasalahan
bisnis.
Kebutuhan
pengguna akan sistem yang baru.
13.2.3 Perancangan Sistem (Systems Design)
System
Design menggambarkan bagaimana sistem mencapai tugasnya. Tahapan
System Design
digunakan untuk merancang untuk mendapatkan perangkat lunak
(software) yang
dibutuhkan yang memenuhi tujuan-tujuan fungsional serta
Lembaga
Sertifikasi Profesi Telematika Indonesia 247
menyelesaikan
permasalahan bisnis. Deliverable dari tahapan perancangan sistem
adalah :
Output, input
serta user interfaces dari sistem
Hardware,
Software, Basis data, telekomunikasi, prosedur
Bagaimana
komponen-komponen tersebut diintegrasikan.
Perancangan
sistem mencakup dua aspek utama dari sistem yang baru :
Logical Systems
Design : menyatakan apa yang akan dilakukan oleh sistem,
dengan
spesifikasi yang abstrak.
Logical Systems
Design termasuk merancang output, input, proces, basis
data,
telekomunikasi, kontrol, keamanan dan pekerjaan Sistem Informasi.
Physical Systems
Design : menyatakan bagaimanan sistem akan melakukan
fungsi-fungsinya
dengan spesifikasi fisik yang aktual.
Physical Systems
Design mencakup rancangan perangkat keras(hardware),
perangkat
lunak(software), basis data, telekomunikasi dan prosedur.
13.2.4 Programming
Banyak
organisasi memutuskan untuk membeli perangkat lunak (software), namun
banyak juga
organisasi yan gmemutuskan untuk membuat perangkat
lunak(software)
yang dibutuhkan sendiri. Programmingmerupakanproses
menterjemahkan(translation)
spesifikasi rancangan/design menjadi kode-kode
komputer. Proses
ini dapat berlangsung lama karena membuat kode-kode komputer
merupakan seni
dari science.
13.2.5 Testing
Tahapan
testing atau uji coba bertujuan untuk memeriksa apakan kode komputer
akan
menghasilkan hasil yang diinginkan dan diharapkan untuk suatu kondisi
tertentu.
Testing dirancang untuk menemukan kesalahan-kesalahan(error) pada
kode komputer.
Terdapat dua jenis error, yaitu syntax error dan logic error. Syntax
error adalah
kesalahan pada penulisan kode komputer, sehingga lebih mudah
ditemukan,
sementara logic error masih memungkinkan program untuk berjalan,
namun
menghasilkan output yang tidak benar untuk suatu input tertentu.Kesalahan
untuk logic
error tidak nyata terlihat, sehingga susah ditemukan.
13.2.6 Implementation
Implementasi
adalah proses pengubahan atau konversi dari sistem yang lama
menjadi sistem
yang baru. Suatu organisasi menggunakan 4 strategi konversi, yaitu:
1. Parallel
Conversion
Proses dimana
sistem yang lama dan sistem yang baru beroperasi secara serentak untuk suatu
jangka waktu tertentu. Kedua sistem tersebut memproses data yang sama pada
waktu yang sama, selanjutnya output dari kedua sistem tersebut dibandingkan.
Ini merupakan tipe konversi yang paling mahal namun paling tidak beresiko.
2. Direct
Conversion
Proses dimana
sistem lama dimatikan sementara sistem baru dijalankan
untuk suatu
jangka waktu tertentu. Tipe konversi ini paling murah namun
beresiko.
3. Pilot
Conversion
Proses
memperkenalkan sistem yang baru pada suatu bagian organsasi
dalam suatu
jangka waktu tertentu, untuk kemudian dilakukan pengukuran.
Ketika sistem
telah berjalan dengan benar, barulah diperkenalkan pada
seluruh bagian organisasi.
4. Phased
Conversion
Proses
memperkenalkan komponen-komponen dari sistem yang baru,
kemudian setiap
modul dilakukan pengukuran. Ketika modul telah berjalan
dengan benar,
modul lain diperkenalkan hingga keseluruhan komponen
sistem.
13.2.7 Operation dan Maintenance
Setelah
melakukan konversi, sistem yang baru akandioperasikan untuk suatu jangka waktu
tertentu. Ketika operasi sistem telah stabil, dilakukan audit pada saat proses
operasi untuk
mengukut kemampuan sistem dan menentukan apakah system digunakan dengan benar. Sistem
memerlukan beberapa jenis maintenance, yaitu :
Debugging
Program
Memperbarui
sistem (Updating System) untuk menyesuaikan perubahanperubahan
yang terjadi
pada kondisi bisnis organisasi.
Menambahkan
fungsi baru (Add New Functionality), termasuk menambahkan
fitur-fitur baru
tanpa menganggu operasi sistem tersebut.
13.3 Metode Lain untuk Pengembangan Sistem
Pada
umumnya organisasi menggunakan SDLC tradisional dalam mengembangkan sistem. Hal
ini dikarenakan SDLC memeiliki keuntungan-keuntungan diantaranya :
kontrol,
akuntabilitas, dan deteksi kesalahan (error). Namun demikian SDLC juga
memiliki
kerugian-kerugian diantaranya : menghabiskan banyak waktu, relatif tidak
fleksibel, mahal
dan lain sebagainya.
Untuk itu, para
pengembang mencari metode-metode lain dalam mengembangkan
sistem atau
menggabungkan metode-metode yang ada.
13.3.1 Prototyping
Pada
pendekatan jenis ini, developer mendapatkan kebutuhan pengguna secara
garis besar
saja, tidak secara spesifik atau rinci. Selanjutnya, developer tidak langsung
membuat sistem secara keseluruhan, melainkan membuat contoh awal sistem yang
disebut dengan Prototype. Prototype ini terdiri atas bagian-bagian yang dimiliki
oleh sistem baru, sehingga merupakan pemodelan jalannya sistem baru dengan
skala kecil. Keuntungan utama dari pendekatan Prototyping adalah mempercepat
proses pengembangan sistem, memberikan pengguna kesempatan untuk mengklarifiskasikan
kebutuhan pengguna akansistem yang baru. Prototyping sangat bermanfaat dalam
pengembangan Sistem Penunjang Keputusan dan Sistem Informasi Eksekutif
(Execution Information System).
13.3.2 Joint Application Design (JAD)
Joint
Application Design (JAD) adalah group-based method untuk mengumpulkan kebutuhan
pengguna dan menciptakan rancangan sistem. JAD banyak digunakan pada tahapan
Sistem Analisis dan Perancangan Sistem dari SDL. Pendekatan JAD terhadap
pengembangan sistem memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
Proses dalam
kelompok melibatkan lebih banyak pengguna dalam proses pengembangan sistem
dengan tetap menghemat waktu. Keterlibatan tersebut memberikan banyak dukungan
terhadap pengembangan sistem dan dapat menghasilkan sistem dengan kualitas yang
lebih tinggi. Selain keuntungan-keuntungan di atas, JAD juga memiliki
kerugian-kerugian diantaranya yaitu kesulitan dalam mengumpulkan banyak
pengguna untuk mengikuti pertemuan JAD.
13.3.3 Rapid Application Development (RAD)
Rapid
Application Development (RAD) adalah metode pengembangan sistem yang dapat
mengkombinasikan beberapa metode yaitu JAD, Prototyping, dan ICASE
tools(dibahas pada bagian berikutnya) untuk menghasilkan sistem dengan kualitas
tinggi. RAD merupakan pendekatan iteratif menyerupai prototyping dimana
kebutuhan, rancangan, dan sistem itu sendiri dibangun dengan sederetan
perbaikan.
Dengan tools
RAD, pengembang meningkatkan versi awal dengan berkali-kali atau banyak iterasi
sampai memenuhi atau sesuai untuk kegunaan operasional.Toolstools yang ada
bekerja bersama sebagai bagian dari suatu paket yang terintegrasi. RAD
menghasilkan komponen fungsional dari sistem akhir bukan suatu versi system
dengan skala terbatas.
Dengan
RAD, pengguna terlibat secara intensif dala proses pengembangan. Pada awalnya
sesi JAD digunakan untuk mengumpulkan kebutuhan sistem. Sementara ICASE tools
digunakan untuk menyusun kebutuhan secara cepat dan membangun prototype.
Paket RAD
terdiri atas :
Graphical User
Development Environment : kemampuan untuk menciptakan banyak aspek dari
aplikasi denagn menggunakan “drag-and-drop application”.
Reusable
Components : library dari objek-objek standar seperti button, kotak dialog
(dialog boxes). Pengembang mengklik dan drag objek-objek ini ke dalam aplikasi.
Code Generator :
secara otomatis paket RAD akan menulis program computer untuk
mengimplementasikan laporan, input screen, buttons, dan kotak dialog (dialog
box).
Programming
Language : bahas pemrograman seperti Visual basic, C++.
Paket RAD ini
memiliki Integrated Development Environment (IDE) untuk membuat, uji coba, dan
debug kode komputer.
13.3.4 Integrated Computer-Assisted
Software Engineering (ICASE) Tools
Computer-Aided
Software Engineering (CASE) tools melakukan otomasi terhadap banyak tugas pada
SDLC. Tools yang digunakan untuk mengotomasi tahapan awal dari SDLC (System
investigation, analysis, design) disebut upper CASE tools. Tools yang digunakan
untuk mengotomasi tahapan berikutnya dari SDLC (programming, testing,
operation, maintenance) disebut lower CASE tools. CASE tools yang menyediakan
hubungan antara upper CASE tools dengan lower CASE tools disebut dengan
integrated CASE (ICASE)
Tools
ini dapat memproduksi sistem yang dapat beroperasi efektif dan lebih lama
dan lebih
mendekati kebutuhan pengguna.CASE tools juga dapat mempercepat
proses
pengembangan sistem dan menghasilkan sistem yang lebih fleksibel serta
mudah
menyesuaikan terhadap perubahan bisnis. Sistem yang dihasikan dengan
menggunakan CASE
tools biasanya memiliki dokumentasi yang lebih baik.
Sementara itu
CASE tools memiliki kelemahan yaitu CASE tools dapat menghasilkan
sistem awal yang
cukup mahal untuk dibangun dan dijaga.Selain itu, CASE tools juga
sangat sulit
untuk diperbarui dan mungkin sulit untuk digunakan dengan sistem yang
telah ada.
13.3.5 Object-Oriented Development
Pendekatan
Object-Oriented (OO) tidak dimulai dari suatu tugas untuk dilakukan tapi dengan
aspek kehidupan nyata yang harus dimodelkan untuk menjalankan tugas-tugas tersebut.
Keuntungan dari pendekatan object-oriented adalah :
- Mengurangi kompleksitas pengembangan sistem dan memudahkan dan mempermudah pembuatan dan penjagaan sistem sebab setiap objek relative kecil dan self-cotained.
- Meningkatkan produktivitas dan kualitas programmer.
- Sistem yang dikembangkan dengan pendekatan Object-Oriented lebih fleksibel.
- Sistem dapat dimodifikasi dan ditingkatkan dengan mudah.
- Pendekatan OO memungkinkan system analyst untuk berpikir pada tingkat real-word systems dan tidak pada level bahasa pemrograman.
- Pendekatan OO baik untuk pengembangan Aplikasi Web.
- Pendekatan OO menggambarkan berbagai macam elemen dari system informasi dlam istilah pengguna sehingga pengguna memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem yang baru.
13.3.5.1 Object-Oriented Analysis and
Design (OOA&D)
Proses
pengembangan untuk sistem Object-Oriented dimulai dengan studi kelayakan dan
analisis terhadap sistem yang telah ada. Pada bagian ini pengembang mengidentifikasi
objek untuk sistem yang baru. Objek merupakan elemen mendasar pada OOA&D,
yang merepresentasikan entitas nyata yang dapat diukur seperti customer, bank
account, student dan lain sebagainya.
Untuk itu
OOA&D analyst mendefinisikan objek-objek yan grelevan yang dibutuhkan untuk
sistem yang baru termasuk properti(nilai data) dan oerasi-operasi (behaviour). Analyst
selanjutnya memodelkan bagaimanan objek berinteraksi untuk memenuhi tujuan
sistem yang baru. Untuk beberapa kasus, analyst dapat menggunakan kembali
objek-objek yang telah ada pada sistem yang baru. Hal ini dapat menghemat waktu
untuk membuat program.
13.4 Pengembangan Sistem di Luar Departemen
Sistem Informasi
13.4.1 End-User Development
End-User
Development merupakan pengembangan sistem yang dilakukan oleh pengguna sendiri
dengan menggunakan komputer untuk meyelesaikan permasalahan bisnis yang dimiilkinya.
13.4.2 External Acquisition of Software
External
Acquisition of Software adalah memilih untuk menggunakan software dengan
membeli software tersebut daripada membuat atau mengembangkan software sendiri.
Kriteria yang digunakan untuk memilih software yang akan dibeli adalah :
- Masalah biaya dan keuangan
- Upgrade Policy dan biaya Reputasi perusahaan dan tersedianya bantuan
- Pelanggan lama perusahaan
- Kemudahan internet interface
- Ketersediaan dan kualitas dokumentasi
- Kebutuhan hardware dan sumber daya jaringan
- Pelatihan yang dibutuhkan
- Keamanan
- Kecepatan pembelajaran untuk pengembang atau pengguna
- Presentasi grafik atau gambar
- Kemampuan mengatur data
13.4.3 Application Service Providers (ASP)
ASP
menyediakan aplikasi untuk suatu organisasi dengan cara berlangganan. Paket
aplikasi tersebut tidak dijual, atau dilisensikan kepada suatu organisasi,
melainkan ditempatkan pada pusat data (data center) ASP dan diakses dari jauh
oleh pelanggan.
13.4.4 Outsourcing
Outsourcing
merupakan pembelian produk atau layanan dari perusahaan lain. Berikut beberapa
keuntungan yang diperoleh dari melakukan outsourcing :
- Hardware economies of sale
Dengan
banyaknya pelanggan, maka perusahaan yang melakukan outsourcing dapat
memperoleh efisiensi harga dan potongan harga untuk pembelian hardware dengan
jumlah tertentu.
- Staffing Economies of Scale
Memungkinkan
bagi perusahaan yang melakukan outsourcing untuk mendapatkan teknisi dengan
kualitas yang tinggi.
- Specialization
Menyediakan
layanan komputer merupakan kompetensi utama dari perusahaan penyedia layanan
outsourcing.
- Tax Benefits
Organisasi
atau perusahaan dapat mengurangi biaya outsourcing dikarenakan jatuhnya harga
pembelian hardware untuk tiga sampai lima tahun.
Outsourcing juga
dapat menyebabkan permasalahan-permasalahan pada organisasi
atau perusahaan, diantaranya yaitu :
- Limited Economies of Scale
Walaupun
perusahaan yang melakukan outsourcing dapat meminta negosisasi harga untuk
hardware, keuntungannya tidak begitu signifikan.
- Staffing
Pada
umumnya pegawai-pegawai lama yang melayani pelanggan, bukan pegawai dengan
skill yang tinggi.
- Lack of Business Expertise (Kurangnya Keahlian Bisnis)
Staff
yang ada cenderung menjadi lebih teknis dan memiliki sedikit pengetahuan
terhadap permasalahan bisnis.
- Contract Problems
Beberapa pelanggan gagal untuk menyediakan layanan sesuai dengan
tingkatan yang ada di kontrak sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk
sesuatu yang tidak tertulis pada kontrak. Internal Cost Reduction Opportunities
Organisasi dapat menghemat biaya dengan denganmeningkatkan manajemen Teknologi
Informasi perusahaan tersebut.
Berikut beberapa
guideline atau panduan untuk membantu suatu organisasi melakukan outsourcing
terhadap sebagian atau keseluruhan fungsi Teknologi Informasi di perusahaan
tersebut, yaitu diantaranya :
- Short-period contracts
Kontrak
outsourcing biasanya berlaku untuk jangka waktu yang panjang (5-10 tahun).
Karena Teknologi Informasi berkembang sangat cepat maka mungkin saja pelanggan
sudah tidak terarik setelah lima tahun. Maka, jika kontrak jangka panjang,
perlu dilakukan negosiasi untuk melakukan revisi terhadap sistem jika
diperlukan.
- Subcontracting
Perusahaan
mungkin melakukan subcontract untuk beberapa layanan ke perusahaan-perusahaan
lain. Kontrak harus memberikan pelanggan beberapa kontrol atas keadaaan-keadaan
termasuk pemilihan perusahaan dan pengaturan subcontract.
- Selective Outsourcing
Perusahaan
pada umumnya tidak melakukan outsource terhadap fungsi Teknologi Informasi
secara mayoritas tapi hanya melakukan outsource untuk beberapa area saja
13.5 Membangun Aplikasi Internet dan
Intranet
13.5.1 Strategi Pengembangan Intranet dan
Internet
Web
Browser merupakan teknologi yang sangat sederhana, sehingga banyak perusahaan
yang tidak menggunakan metode SDLC untuk mengembangan internet/intranet. untuk
tahap awal perencanaan, hal yang dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan dari
web sites organisasi. Tujuan ini bermacam-macam tergantung apakah web site
tersebut berada di internet yang merepresentaskan organisasi tersebut ke
masyarakat umum, di ekstranet untuk digunakan dengan rekan bisnis atau di
intranet, yang hanya digunakan untuk kebutuhan pegawai perusahaan saja.
Tahapan planning
ini juga harus mencakup masalah kebutuhan infrastruktur, keamanan, dan
hukum.Keamanan harus sesuai dengan kegunaan setiap situs, dengan menggunakan
firewall untuk melindungi data dan program, dan dengan mekanisme untuk
melindungi keamanan transaksi pelanggan.
13.5.2 Web dengan Bahasa Pemrograman Java
Pada
umumnya web internet dan intranet dibuat dengan menggunakan bahasa HTML, bahasa
sederhana yang sangat bermanfaat untuk menampilkan kandungan statis ke
pembaca.s HTML memiliki kemampuan yang terbatas untuk berinteraksi dengan
pembaca untuk menyediakan informasi yang secara berkesinambungandiperbarui.
Bahasa
pemrograman lain yang dapat digunakan untuk membangun web di intranet/internet
adalah Java. Java meruapakan bahasa pemrograman yang khusus dirancang untuk
berjalan di jaringan. Program java dapat dikirmkan dari suatu web server
melalui internet dan dijalankan di komputer untuk menampilkan web page. Java
merupakan bahasa pemrograman yang object-oriented, sehingga pengambangan
object-oriented relevan penggunaannya. Namun demikian program Java WebPage,
yang disebut applet harus berukuran kecil, untuk menghindari penundaan atau
keterlambatan dalam pengiriman data melalui internet. Program java berjalan
sangat lamban dibandingkan program dengan bahasa lain, sehingga harus
diusahakan agar ukuran program tersebut kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar