Listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) Indonesia yang akan
diterima konsumen rumahan atau usaha kecil menengah memiliki voltase 220
volt, tapi tentu saja itu tidak bisa dijadikan jaminan. Banyak faktor
yang menyebabkan voltase bisa berkurang yang datang ke rumah kita, atau
yang paling parah berubah-ubah/tidak stabil. Survai di tempat penulis
(Kopo, Kec. Kutawaringin) voltase listrik bisa turun-naik antara
180volt-225volt. Tapi di tempat lain yang bahkan masih satu kecamatan
dengan kami bisa turun sampai 160volt dan bisa menyebabkan komputer mati
mendadak atau restar ulang.
Maka pilihan bijak adalah menggunakan Stabiliser (penstabil
tegangan/voltase) untuk alat-alat elektronik Anda, terutama komputer.
Lalu seperti apa stabiliser yang bagus dan cocok bagi kantong kita? Mari kita bahas sama-sama!
Pertama, jenis stabiliser ada 2:
(2) Stabiliser Travo.
Perbedaan yang sangat jelas dari keduanya adalah, bahwa sistem servo
motor merupakan stabiliser yang mengatur output tegangan menjadi stabil
dengan menggunakan motor penggerak, gerakannya cenderung halus karena
tidak terjadi hentakan seperti pada sistem travo, karena stabiliser
travo untuk menstabilkan tegangan menggunakan sistem relay yang
gerakannya cenderung kasar karena terjadi hentakan. Hal inilah yang
menurut penulis membuat sistem servo lebih unggul dari pada sistem
travo.
Selain menggunakan sistem relay, untuk adaptor laptop, misalnya,
sistem penstabil tegangan itu menggunakan transistor yang bekerja pada
jalur DC (arus searah). Toleransi tegangan yang dapat masuk pada adaptor
itu sangan besar, bisa mencapai 55% (100 – 240 volt). Sistem transistor
ini digunakan juga pada PSU (power supply unit) komputer, tetapi
toleransinya yang penulis ketahui tidak melebihi 15% (185 – 240 volt).
Atau ada yang bisa lebih?.
Karena PSU komputer yang kita gunakan memiliki toleransi yang rendah
pada tegangan yang masuk (apalagi PSU yang murahan), maka penstabil
tegangan dengan toleransi yang tinggi sangatlah penting!
Stabiliser rata-rata memiliki toleransi sampai 25% atau bahkan lebih
untuk yang servo motor. Secara teori sistem servo motor seharusnya bisa
melebihi toleransi tegangan di atas 55%, tetapi penulis belum dapat
membuktikannya.
Kedua, sekarang saatnya Anda menetukan pilihan.
Stabiliser travo pada umumnya dijual dengan harga murah, bahkan ada yang
menjual dengan harga Rp20.000,-, harga yang sangat murah, tapi jika itu
barang murahan, bukannya dapat tegangan yang stabil, malah komputer
bisa menjadi korban murahan. Terkadang di dalam stabiliser yang murah
itu, bukannya sistem travo relay yang kita dapatkan, tetapi hanya travo
yang berfungsi sebagai slow-start. Untuk stabiliser travo relay standar
biasanya di jual diharga lima puluh ribuan ke atas. Tetapi saran
penulis, bila Anda yakin PSU yang digunakan merupakan PSU berkelas,
sebaiknya Anda tidak perlu repot membeli stabiliser jenis ini karena
tidak akan banyak membantu.
Tentu saja pilihan penulis jatuh pada stabiliser servo motor, selain
toleransi yang cukup besar, sistem servo motor lebih tahan lama karena
tidak terjadi hentakan seperti sistem relay. Yang harus diperhatikan
ketika Anda membeli Stabiliser jenis ini diantaranya:
(a) Pastikan stabiliser yang Anda beli tahan lama
(minimal bergaransi 1 tahun)
(minimal bergaransi 1 tahun)
(b) Pastikan toleransi real (sebenarnya) di atas 25%
(menerima input 160 – 240 volt)
(menerima input 160 – 240 volt)
(c) Beli stabiliser dengan daya/watt sesuai kebutuhan
(500VA/300 Watt untuk 1 unit komputer dengan monitor LCD)
(500VA/300 Watt untuk 1 unit komputer dengan monitor LCD)
Selamat membeli!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar