7.1 Sistem Informasi untuk Mendukung Fungsi Bisnis
Untuk
dapat menjaga keunggulan kompetitif, suatu perusahaan harus meningkatkan kegiatan
operasional di setiap area fungsi, meningkatkan produktivitas, kualitas, layanan
terhadap pelanggan dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal ini, system informasi
dipandang dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Sistem informasi
fungsional tradisional merupakan sistem informasi yang independen satu terhadap
yang lain, dimana masing-masing sistem tersebut bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari masing-masing area fungsi. Namun demikian, sistem
fungsional yang independen ini dinilai tidak efektif. Sistem informasi yang
terintegrasi merupakan pendekatan yang dapat mengatasi masalah efektivitas dari
sistem informasi yang independen tersebut.
7.1.1 Karakteristik Sistem Informasi
Fungsional (Characteristics of Functional Information Systems)
Sistem Informasi Fungsional memiliki
karakteristik, diantaranya sebagai berikut : Sistem informasi terdiri dari
beberapa subsistem yang mendukung aktivitasaktivitas spesifik. Contoh : kontrol
terhadap inventori dan penjadwalan deliveri barang menggunakan truk, yang
mendukung sistem logistik pada suatu perusahaan.
Walaupun beberapa aplikasi sistem
informasi pada beberapa area fungsional merupakan dependen, namun sering
terintegrasi menjadi suatu system fungsional departemen. Dengan kata lain,
beberapa modul dalam suatu aplikasi sistem informasi dapat terintegrasi melalui
jalur departemen untuk memenuhi proses bisnis. Sistem informasi fungsional
berhubungan satu sama lain untuk membentuk sistem informasi luas dari suatu
perusahaan. Suatu sistem informasi yang spesifik mungkin saja digunakan sebagai
inti dari sistem informasi perusahaan yang luas. Beberapa sistem informasi
fungsional berhubungan dengan lingkungan.
Contohnya sistem
informasi suatu perusahaan produksi dapat terhubung dengan sistem informasi
logistik perusahaan supplier.
7.1.2 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Fungsional
mendukung berbagai macam jenis pegawai pada suatu perusahaan, mulai dari
pegawai profesional sampai dengan manajer. Sistem informasi yang mendukung
manajer dalam berbagai area fungsi dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen
(Management Information System).
Peran utama dari
Sistem Informasi Manajemen adalah menyediakan informasi bagi manajer dalam
berbagai area fungsional. Informasi dari berbagai transaksi bisnis (pembelian,
penjualan, pembayaran dan lain sebagainya) diperoleh oleh Sistem Informasi
Manajemen, dimana berasal dari berbagai macam basis data transaksi bisnis.
Disamping itu informasi juga berasal dari basis data internal atau eksternal sebagai
data tambahan. Selanjutnya, oleh Sistem Informasi Manajemen akan dihasilkan
laporan untuk masing-masing area fungsi. Laporan ini selanjutnya akan digunakan
untuk aplikasi di area tertentu dan di area fungsional yang lain. Hal ini seperti
digambarkan pada gambar berikut ini:
Gambar Aliran
Informasi pada Manajemen Sistem Informasi
Sistem
Informasi Manajemen menghasilkan tiga bentuk laporan, yaitu :
- Laporan rutin atau terjadwal (Routine, Scheduled Reports)
Laporan
ini dihasilkan pada interwal jadwal atau waktu, mulai dari laporan tiap jam
sampai laporan bulanan.
- Laporan Ad-hoc (Ad-hoc/ Demand Reports)
Laporan
yang berisi informasi yang tidak terdapat pada routine report, dapat berupa
permintaan terhadap drill-down reports (laporan yang lebih detil), key-indicator
reports (rangkuman kinerja aktivitas), comparative reports (perbandingan
kinerja antar departement.)
- Exception Reports (Laporan Pengecualian)
Laporan
yang hanya berisi informasi-informasi yang melebihi standar. Contohnya : laporan
biaya barang yang melebihi 5 % dari anggaran.
7.2 Sistem Informasi Proses Transaksi
(Transaction Processing Information System)
Transaksi bisnis terjadi ketika
suatu perusahaan memproduksi barang atau layanan. Setiap transaksi dapat
menghasilkan transaksi tambahan. Contoh: pembelian barang akan mengurangi
jumlah barang inventori. Transaksi bersifat sederhana namun dengan volume yang
besar dan berulang-ulang. Sistem informasi yang terkomputerisasi yang mendukung
proses transaksi ini disebut dengan Transaction Processing System (TPS) atau
Sistem Proses Transaksi. Peran utama dari TPS adalah mengumpulkan dan
menyediakan data bagi hukum dan kebijakan organisasi, agar proses bisnis suatu
perusahaan dapat berjalan dengan benar. TPS merupakan tulang punggung dari
sistem informasi pada suatu perusahaan, dimana data diawasi, dikumpulkan,
disimpan dan disebarkan pada semua transaksi bisnis inti.
Karakteristik dari Transaction
Processing System (TPS) :
- Memproses jumlah data yang besar.
- Membutuhkan kecepatan proses yang tinggi sehubungan dengan volume data yang besar.
- Sumber data pada umumnya berasal dari dalam perusahaan (internal) dan ditujukan untuk di dalam perusahaan juga (internal).
- Memproses informasi dengan basis : harian, mingguan, dua mingguan atau per transaksi.
- Membutuhkan kapasitas basis data yang besar.
- Mengawasi dan mengumpulkan data ketika pertama kali dihasilkan.
- Data input dan output memiliki format yang sesuai standar.
- Tingkat Kerincian (detil) data input maupun output tinggi. Kompleksistas perhitungan rendah.
- Membutuhkan ketepatan, integritas data, dan keamanan yang tinggi.
- Membutuhkan proses yang dapat diandalkan (reliability).
- Dapat melakukan query pada basis data dan file.
7.2.1 Proses TPS
Pertama sekali, data dikumpulkan
oleh orang atau sensor yang kemudian di masukkan ke dalam komputer dengan
menggunakan peralatan input. Selanjutnya data diproses dengan menggunakan salah
satu cara dari dua cara, yaitu batch atau online processing.
Batch Processing
Data
dikumpulkan pada saat transaksi terjadi, kemudian dikumpulkan ke dalam
kelompok-kelompok. Sistem memproses kelompok-kelompok data tersebut secara
periodik.
Online Processing
Data
diproses langsung setelah transaksi terjadi. Cara alternatif selain dua cara di
atas adalah hybrid system, yaitu kombinasi dari ke dua cara tersebut, dimana
data langsung dikumpulkan ketika transaksi terjadi, namun memproses data
tersebut pada interval waktu tertentu.
7.2.2 Modernisasi TPS : Proses Online ke
Intranet Sistem Client/Server
TPS jenis tradisional terpusat dan
dijalankan pada suatu komputer mainframe yang dioptimisasi untuk batch
processing. Sementara itu, muncul suatu inovasi baru yaitu proses transaksi
online atau Online Transaction Processing (OLTP) diciptakan pada arsitektur
client/server. Hal ini dinilai dapat menghemat biaya dengan memungkinkan
supplier untuk memasuki TPS melalui ekstranet dan dapat juga mengetahui
inventori atau jadwal produksi perusahaan.
Proses Transaksi Internet (intranet)
Proses
Transaksi Internet (intranet) adalah proses transaksi online yang dibangun pada
internet atau intranet. Perangkat lunak untuk Proses Transaksi Internet ini
memili membeikan layanan berupa transfer data multimedia, waktu respon
(response time) yang cepat, tempat penyimpanan berupa basis data berkapasitas
besar pada suatu waktu dengan biaya yang rendah.
7.2.3 Tugas dan Modul TPS
Proses transaksi meliputi banyak
tugas. Suatu aplikasi bisa mencakup beberapa modul. Pengguna dapat
mengintegrasikan sebanyak-banyaknya modul sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Berikut ini beberapa modul utama dari TPS :
- Order Processing
Order
Processing merupakan proses pemesanan barang dan atau layanan yang dapat
disalurkan kepada perusahaan secara elektronik, melalui telepon atau kertas.
Proses pemesanan yang cepat dan efektif adalah kunci bagi kepuasan pelanggan.
- The Ledger (Buku Besar)
Buku
besar adalah kumpulan dari semua account yang terdapat pada suatu perusahaan,
dimana memuat asetl, liabilities dan owners’ equity accounts. Kegunaan dari
buku besar adalah dapat menyederhanakan prosedur bookkeeping perusahaan dan
membuat semua data yang tersimpan pada buku besar dapat digunakan untuk
berbagai macam penggunaan akuntansi dan laporan.
- Accounts Payable and Receivable
Accounts
payable dan acounts receivable menyimpan kredit, debet dan saldo dari setiap
pelanggan atau perusahaan yang dihasilkan dari jurnal penjualan atau pesanan
pembelian. Analisis terhadap accounts receivable dapat membantu
mengidentifikasi peringkat kredit suatu pelanggan dan menghitung resiko account
yang tidak dibayar. Analisis terhadap account payable, memungkinkan perusahaan
untuk membayar utangnya tepat waktu, mendapatkan potongan harga dengan pembayran
yang cepat dan mempertahankan reputasi kredit barang yang baik.
- Inventory Management, Receiving and Shipping of Goods
Ketika
barang diterima, atau dikapalkan, transaksi seperti billing atau perubahan
level inventori tercipta. Ketika barang diterima, konfirmasi menjadi utang
(accounts payable), sehingga pembayaran bisa dilakukan dan inventori bisa
diperbarui.
- Payroll
Mempersiapkan
pembayaran(payroll) periodik atau berkala adalah kegiatan rutin yang melibatkan
perhitungan terhadap gaji (salary) di saat tertentu dan menentukan pengurangan
(pajak, asuransi, kontribusi). Program payroll menghitung pembayaran bersih dan
mencetak check atau secara elektronik melakukan transfer dana ke bank dari
pegawai perusahaan.
- Periodic Reports and Statements
Laporan
dan pernyataan berkala ini meliputi laporan eksternal kepada pihak keamanan(Securities)
dan Exchange Commision, Internal Revenue Service (IRS) atau , agen federal dan
lainya, yang sebagian laporantersebut dikirimkan secara elektronik.
7.3 Sistem Akuntansi dan Keuangan
Tujuan utama dari area fungsional
akuntansi dan keuangan adalah untuk mengatur
aliran uang di
dalam dan ke luar organisasi. Struktur umum dari sistem akuntansi atau
keuangan, dibagi atas 3 level, yaitu : operational, tactical dan strategic
seperti digambarkan berikut ini :
Gambar Aktivitas
pada Sistem Keuangan/Akuntansi
7.3.1 Anggaran dan Perencanaan Keuangan
(Financial Planning and Budgeting)
Manajer
harus membuat perencanaan untuk perolehan dana atau keuangan dan penggunaannya.
Perencanaan keuangan (Financial Planning) tersebut berhubungan erat dengan
perencanaan organisasi secara keseluruhan dan juga dengan area fungsional
lainnya.
7.3.1.1 Prediksi atau Ramalan Keuangan dan
Ekonomi (Economic dan Financial Forecasting)
Informasi
tentang ekonomi, kompetisi, peraturan pemerintah pergerakan pekerja atau buruh,
laju pertukaran internasional (international exchange rate) adalah merupakan
hal-hal yang penting untuk melakukan prediksi atau ramalan yang baik. Pengetahuan
mengenai keberadaan (availability) dan biaya dana (cost of money) adalah hal
utama pada suatu perencanaan keuangan yang sukses. Hal terutama yang juga
penting adalah proyeksi aliran dana (projection of cash flows) yang dapat menyatakan
dana apa yang dibutuhkan serta kapan dan bagaimana memperoleh dana tersebut.
7.3.1.2 Anggaran (Budgeting)
Anggaran
adalah ekspresi keuangan dari suatu perencanaan organisasi. Anggaran memungkinkan
pihak manajemen mengalokasikan sumber-sumber(resources) dengan cara yang
terbaik yang mendukung misi atau tujuan organisasi.
7.3.2 Manajemen Investasi (Investment
Management)
Suatu
organisasi melakukan investasi sejumlah besar uang dalam wujud barang, bonds,
real estate dan aset-aset lain. Berikut ini area utama dari dukungan Teknologi
Informasi (IT) terhadap manajemen investasi :
- Akses terhadap laporan keuangan dan ekonomi
Keputusan
investasi membutuhkan manajer untuk melakukan evaluasi terhadap laporan
keuangan dan ekonomi dan berita-berita yang disediakan oleh agen federal,
universitas, institut penelitian, badan layanan keuangan, dan
perusahaan-perusahaan. Semua laporan-laporan ini dapat diperoleh dari internet,
dan pada umumnya tidak dikenakan biaya.
- Financial Analysis
Analisis
keuangan dapat dilaksanakan dengan program pengolah lembar kerja (Spreadsheet
program) atau dengan menggunakan aplikasi penunjang keputusan komersil.
7.3.3 Kontrol terhadap Keuangan (Financial
Controls)
Teknologi
Informasi juga memiliki peranan penting dalam kontrol terhadap akuntansi dan
keuangan, khususnya kontrol terhadap anggaran (Budgetary Control), audit, dan
analisis lainnya yang berhubungan dengan kontrol keuangan.
7.3.3.1 Pengawasan yang Berhubungan dengan
Anggaran (Budgetary Control)
Ketika
anggaran tahunan telah ditetapkan, maka anggaran tersebut akan dialokasikan
untuk anggaran bulanan. Pengeluaran dana selanjutnya di awasi dan dibandingkan
sesuai anggaran dan perkembangan progress dari perencanaan perusahaan. Sistem
pembuatan laporan merangkum pengunaan dana dan menyediakan laporan pengecualian
(Exception Report) dengan menandai pengunaan dana yang melebihi bugdet.
7.3.3.2 Auditing
Tujuan
utama proses auditing atau pemeriksaan adalah menjamin keakuratan dari
laporan keuangan
dan kesehatan keuangan dari suatu organisasi.
7.3.3.3 Analisis Kesehatan Keuangan
Analisis
terhadap rasio menggunakan sekelompok data yang diproses oleh TPS dan perhitungan
rasio dapat dilakukan oleh model analisis keuanga yang sederhana.Namun
intepretasi rasio terutama prediksi masa yang akan datang dari organisasi
tersebut membutuhkan keahlian.
7.3.3.4 Analisis Keuangan dan Pengawasan
Biaya
Perangkat
lunak yang digunakan untuk analisis keuangan memungkinkan perhitungan yang
akurat dari keuntungan produk individu dan keseluruhan organisasi. Salah satu
aspek dari analisis keuntungan adalah pemberian harga barang atau produk.
Menentukan harga yang tepat pada suatu barang merupakan hal yang sangat
penting, karena hal tersebut menentukan keuntungan dan daya saing.
7.4 Sistem Penjualan dan Pemasaran
(Marketing and Sales System)
Pemasaran
pada suatu organisasi merupakan kegiatan menyampaikan barang atau layanan
kepada pelanggan dan berusahan unntuk membuhi kebutuhan pelanggan melalui
berbagai macam channel. Salah satu channel yaitu Distribution Channel berhubungan
dengan penyediaan barang atau layanan kepada pelanggan dan dapat melalui
berbagai macam perantara seperti pedagang besar dan pedagang eceran. Berikut
beberapa aktivitas pada sistem channel yang dikelompokkan ke dalam empat kelompok
:
- Customer Service (Layanan Terhadap Pelanggan)
- Analisis profil dan kegemaran pelanggan.
Mengumpulkan dan memproses data pelanggan berupa data demografi (umur,
jenis kelamin, pendapatan), dan kegemaran pelanggan. Data tersebut kemudian
dianalisis dan digunakan sebagi panduan untuk usaha pengiklanan dan pemasaran.
- Mass Cutomization
Mass customization adalah produksi barang dalam jumlah besar dimana setiap
barang tersebut disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Mass Customization
dianggap sebagai bagian dari layanan terhadap pelanggan, sebab dengan
menerapkan mass customization, perusahaan dapat menyediakan pelanggan, produk
atau barang yang tepat mereka inginkan.
- Targeted Advertising on the Web
Pengiklanan menggunakan web di internet.
- Customer Inquiry Systems and Automated Help Desk
Suatu organisasi sering sekali dibanjiri inquiry atau pertanyaan dari pelanggan,
untuk itu disediakan helpdesk untuk mengatasi hal ini. Namun demikian
penggunaan help desk sering sekali menimbulkan waktu tunggu yang lama bagi
pelanggan. Untuk itu perlu solusi baru dengan menggunakan teknolog informasi, yaitu
suatu sistem yang memungkinkan pelanggan untuk meperoleh jawaban atas
pertanyaan mereka sendiri pada basis data sistem tersebut.
- Telemarketing
Telemarketing adalah proses menggunakan telekomunikasi dan system
informasi untuk menjalankan program pemasaran. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan telepon biasa, atau telepon yang dijalankan oleh komputer. Selain
itu dapat juga dengan menggunakan pesan yang dihasilkan komputer yang
disampaikan dengan menggunakan teknologi suara. Telemarketing dapat dibagai
menjadi lima aktivitas utama :
- Advertising and Reaching Customer (Pengiklanan dan Meraih Pelanggan)
- Proses Pemesanan
- Layanan tehadap Pelanggan
- Dukungan Penjalan
- Manajemen Account dan lain sebagainya yang didukung oleh teknologi informasi.
- Distribution Channels Management
- Delivery Management
Organisasi dapat mendistribusikan produk dan layanan melalui beberapa
delivery channel yang tersedia. Ketika produk dikapalkan, perusahaan perlu
melakukan pengawasan dan menelusuri produk atau barang tersebut, karena jaminan
pengiriman barang yang cepat dan akurat meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Marketing Management
Fungsi pemasaran harus menghasilkan permintaan untuk produk atau layanan
perusahaan dan memenuhi permintaan tersebut.
- Pricing of Product or Services
Volume penjualan sebagian besar ditentukan oleh harga barang atau layanan.
Banyak perusahaan menggunakan proses analisis online untuk mendukung keputusan
pemberian harga.
- Salesperson Productivity
Data penjualan untuk setiap penjual beruapa produk atau barang, daerah,
dan bahkan waktu penjualan dapat dianalisis dan dibandingkan dengan standar.
Penjualan saat ini juga dapat dibandingkan dengan penjualan masa lalu dan
dengan standar industri.
- Product-Customer Profitability Analysis
Dalam menentukan usaha periklanan dan pemasaran, pihak manajer perlu
mengetahui kontribusi keuntungan untuk produk atau layanan atau pelanggan
terntentu. Informasi keuntungan dapat diperoleh dari sistem akuntansi.
- Sales Analysis and Trends
TPS mengumpulkan data penjualan yang dapat dikumpulkan ke dalam beberapa
dimensi untuk pendeteksian awal terhadap permasalahan dan peluang, biasanya
dengan mencari trend yang ada. Suatu teknologi komputer yang dapat mendukung
analisis penjualan ini adalah Sistem Informasi Geografis atau Geographical Information
System (GIS).
7.4.1 Permasalahan Etika dan Sosial dalam
Dukungan IT terhadap Aktivitas Penjualan (Ethical and Societal Issues in
ITSupported Sales Activities)
Salah satu dukungan IT terhadap
kegiatan penjualan adalah dengan menggunakan
perangkat lunak
otomatis yang memerintahkan komputer untuk mendaftarkan nomor telepone
pelanggan dan menghubungi nomor-nomor tersebut secara otomatis. Selain itu
dapat juga melalui email dimanan pesan dikirimkan secara otomatis. Hal ini
kadang-kadang dapat sangat mengganggu, yang selanjutnya dikenal dengan istilah
spamming. Dukungan IT dalam bagian pemasaran diantaranya adalah penggunaan
basis data untuk pemasaran, dimana basis data mencakup informasi-informasi
mengenai pelanggan. Informasi-informasi tersebut dapat saja berupa informasi
pribadi dari pelanggan yang dapat saja tidak akurat. Namun , jika akurat
informasi tersebut mungkin saja tidak dilindungi dengan cukup baik. Untuk itu,
dukungan IT pada bagian penjualan dan pemasaran dapat menyebabkan pelanggaran
rahasia pribadi (privacy). Dalam hal
ini, perusahaan harus memperhatikan dan menjaga informasi-informasi pribadi
pelanggan. Pengenalan sistem pribadi yang automatis menimbulkan permasalahan
terhadap rahasia pribadi (privacy) juga. Akses terhadap data pribadi melalu
jaringan dapat saja tidak aman, dan hal ini menjadi perhatian yang utama bagi
depertement Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management
Department).
7.4.2 Customer Relationship Management
(CRM)
Customer Relationship Management
(CRM) adalah suatu pendekatan yang memperkenalkan bahwa pelanggan adalah inti
dari suatu bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung melalui manajemen yang
efektif dengan para pelanggan. Terdapat lima langkah yang umum pada CRM :
- Mempermudah pelanggan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan.
- Fokus terhadap pelanggan dalam hal produk dan layanan.
- Merancang ulang proses bisnis untuk pelanggan dari sudut pandang pelanggan tersebut.
- Ikat perusahaan dengan keuntungan : rancang suatu arsitektur yang menyeluruh, kembangkan arsitektur yang terpilih.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan.
Untuk
mencapai langkah-langkah tersebut, perlu diambil tindakan-tindakan sebgai berikut
:
- Memberikan personalized services atau layanan dimanan pelanggan dapat mengatur menurut selera.
- Capai pelanggan yang tepat.
- Membantu pelanggan untuk melakukan pekerjaan mereka atau mencapai tujuan(goal) mereka.
- Membiarkan pelanggan membantu dirinya sendiri.
- Urutkan proses bisnis yang mempengaruhi pelanggan.
- Memiliki pengalaman berbelanja para pelanggan.
- Menyediakan pandangan 360o dari hubungan dengan pelanggan.
7.5 Sistem Manajemen Operasi dan Produksi
Fungsi manajemen produksi dan
operasi dalam suatu organisasi adalah bertanggungjawab terhadap proses
transformasi input menjadi output yang bermanfaat. Manajemen produksi dan
operasi bertanggunjawab terdapat sebagian besar aktivitas Supply Chain
Management (SCM), dan berikut beberapa diantara aktivitas-aktivitas tersebut :
7.5.1 Manajemen Logistik dan Material
Manajemen Logistik berhubungan
aktivitas dengan pemesanan, pembelian dan pengapalan. Setelah berdiskusi dengan
anggota dari departemen-departemen fungsional, agen pembelian memutuskan dapa
yang akan dibeli, dimana dan kapan pembelian tersebut. Harga dinegosiasikan
dengan supplier dan barang dipesan dan diterima. Barang yang diterima diperiksa
kualitasnya dan selanjutnya disimpan. Selama dalam tempat penyimpanan, barang
tersebut membutuhkan pemeliharaan sampai barang tersebut didistribusian kepada
pihak atau pelanggan yang membutuhkannya. Beberapa barang dibuang jika kualitas
barang tersebut tidaklayak atau tidak dapat diterima. Setelah perusahaan
menghasilkan barang, bagian pemasaran dan penjualan yang mendistribusikan
barang tersebut kepada pelanggan. Aktivitas-aktivitas yang telah dijelaskan
tersebut dapat didukung dengan system informasi.
Manajemen Inventori
Manejemen Inventori menentukan
berapa banyak inventori yang akan disimpan. Jika Terlalu banyak barang disimpan
dapat membuat biaya menjadi mahal. Beberapa keputusan inventori dibuat oleh
anggota bagian operasi, seperti : apa yang akan dipesan, dari siapa, dimana
pemesanannya, dan berapa banyak. Keika pihak manajemen telah memutuskan berapa
banyak barang yang akan dipesan dan kapan pemesanan tersebut, sistem informasi dapat
menelusuri level inventori untuk setiap item atau barang yang ingin diawasi
oleh pihak manajemen. Ketika level inventori telah menurun, hubungi bagian
pemesanan ulang, aplikasi inventori dapat secara otomatis melakukan pemesanan
pembelian.
Pengawasan Kualitas (Quality Control)
Sistem
pengawasan kualitas menyediakn informasi mengenai kalitas dari barang semijadi
maupun barang yang telah menjadi barang jadi.
7.5.2 Perencanaan Produksi /
Operasi(Planning Production / Operations)
Fungsi
dari manajemen operasi dan produksi di berbagai perusahaan didukung oleh Teknologi
Informasi. Beberapa area utama perencanaan dengan dukungan komputerisasi adalah
:
Materials Requirement Planning (MRP)
Matrial
Requirement Planning adalah aplikasi perangkat lunak yang memfasilitasi
perencanaan untuk memperoleh atau memproduksi barang. MRP menggunakan teknologi
terkomputerisasi dikarenakan hubungan yang rumit antara banyak produk dan
komponen-komponennya dan adanay kebutuhan perubahan rencana setiap kali jadwal
pengiriman atau pemesanan terhadap barang tersebut berubah.
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Manufacturing
Resource Planning(MRP II) adalah sistem komputer yang teritegrasi yang
menghubungjan MRP dengan area fungsi lainnya terutama keuangan dan sumber daya
manusia. MRP II menentukan biaya dari barang dan aliran dana yang dibutuhkan
untuk membayar barang tersebut. MRP II juga memperkirakan biaya tenaga kerja,
peralatan, perbaikan peralatan dan energi yang digunakan. Di akhir, MRPII
menyediakan anggaran terkomputerisasi. MRPII merupakan perluasan dari MRP yang
juga merupakan perluasan dari model inventori EOQ. Seperti digambarkan di bawah
ini : Gambar Rangkaian Sistem dan Perangkat Lunak Operasi Produksi
Just-in-time Systems
Just-in-time
System merupakan MRP yang berhubungan dengan konsep just in time yaitu konsep
“ketika dibutuhkan”. Just-in-time merupakan suatu usaha untuk mengurangi
penggunaan ruang, tenaga kerja, barang atau material, energi dan lain
sebagainya yang berlebihan.
Project Management (Manajemen Proyek)
Proyek adalah suatu usaha yang
terdiri atas berbagai macam aktivitas yang berhubungan, dengan mengeluarkan
sejumlah uang dan bertahan dari minggu ke tahun. Manajemen proyek dirumitkan
oleh hal-hal sebagai berikut:
o Kebanyakan
pelaksanaan proyek adalah unik, dan anggota yang
terlibat
memiliki sedikit pengalaman.
o Adanya
ketidakpastian terhadap panjangnya waktu.
o Terdapat pihak
penting diluar perusahaan yang juga terlibat dengan
proyek, sehingga
sulit untuk dikontrol.
o Interaksi
ekstensif dapat terjadi di antara pihak yang terlibat.
o Proyek sering
memiliki resiko yang tinggi dengan keuntungan yang
tinggi pula.
Manajemen
terhadap suatu proyek ditingkatkan dengan menggunakan tools manajemen proyek
seperti Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Method
(CPM).
o Short-Term
Schedules
Manajer Operasi
mengatur jadwal pekerjaan dan pegawai secara
harian, mingguan
dengan dukungan Sistem Informasi.
7.5.3 Rancangan Kerja dan Manufaktur yang
otomatis
(Automated Design Work and Manufacturing)
Teknologi
Informasi telah digunakan dengan sangat berhasil dalam meminimalkan penggunaan
waktu daam perancangan produk, layanan atau proses. Berikut ini bebrapa
aplikasi penting yang mewakili :
Computer-aided Design (CAD)
Computer-aided
Design (CAD) adalah suatu sistem yang memungkinkan penggambaran dilakukan pada
layar komputer dan selanjutnya disimpan, dimanipulasi dan diperbarui secara
elektronik. Dengan adanya akses terhadap basis data rancangan yang
terkomputerisasi, membuat perancang dapat dengan mudah melakukan modifikasi terhadap
rancangan yang lama untuk memenuhi kebutuhan perancangan. Kemampuan ini
meningkatkan produktivitas perancang, mempercepat proses perancangan,
mengurangi kesalahan dalam perancangan dan mengurangi jumlah perancang yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan yang sama.
Computer-aided Manufacturing
Sistem
menggunakan teknologi komputer untuk merencanakan dan
mengawasi
fasilitas produksi.
Computer-integrated Manufacturing (CIM)
CIM
adalah konsep atau filosofi mengenai implementsi dari berbagai macam sistem
komputer yang terintegrasi pada otomatisasi pabrik. CIM memiliki tiga tujuan
utama :
- Penyederhanaan (Simplification) terhadap semua teknologi dan tehnik manufaktur.
- Otomatisasi (Automation) pada sebanyak mungkin proses manufaktur dengan mengintegrasikan banyak teknologi informasi.
- Integrasi dan Koordinasi (Integration and Coordination) melalui perangkat keras dan perangkat lunak komputer dari semua aspek, rancangan, manufaktur dan fungsi yang beruhubungan.
7.6 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengatur
Sumber Daya Manusia merupakan tugas yang penting. Hal in imeliputi penerimaan
pegawai sampai dengan pemecatan pegawai.
7.6.1 Perekrutan (Recruitment)
Perekrutan
adalah pencarian pegawai, menguji mereka dan memutuskan pegawai mana yang akan
dipekerjakan. Berikut beberapa contoh bagaimana Teknologi Informasi dapat
digunakan dalam aktivitas perekrutan : Inventori Posisi Organisasi memiliki
daftar posisi yang terbuka berdasarkan nama pekerjaan, daerah, jenis pekerjaan
dan skill yang dibutuhkan dalam sebuah file. Sistem terkomputerisasi dapat
menyimpan daftar pekerjaan terbaru dan mencari atau menyesuaikan dengan anggota
organisasi yang tersedia.
Perekrutan menggunakan Internet
Banyak
perusahaan mengiklankan posisi pekerjaan yang terbuka melalui internet dan
intranet. Dengan adanya Intelligen Agent dapat membantu perusahaan untuk
mencari resume yang relevan di internet, awalnya dengan menyeleksi lamaran
(surat aplikasi) dan selanjutnya menyesuaikan pelamar dengan pekerjaan yang
tersedia. Pemilihan Pegawai Departemen Sumber Daya Manusia bertanggung jawab
untuk menyeleksi lamaran, melakukan evaluasi, ujian dan memilih pelamar.
Perusahaan dapat menggunakan Teknologi Informasi untuk melakukan proses ujian
dan evaluasi dan hal ini menjamin konsistensi pada pemilihan.
7.6.2 Pemeliharaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia
Adalah
hal yang penting bagi perusahaan untu mengembangkan dan memelihara sumber daya
manusia yang dimilikinya. Beberapa aktivitas untuk memelihara dan mengembangkan
sumber daya manusia yang didukung oleh Teknologi Informasi adalah :
- Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia
Pengembangan
dan Pelatihan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan dengan menggunakan Teknologi
Informasi, salah satu contohnya adalah pelatihan melaui web pada internet.
- Evaluasi Kinerja
Hasil
evaluasi kinerja dapat menjadi input bagi Sistem Informasi yang selanjutnya
digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan.
- Analisis Pergantian, Keterlambatan dan Ketidakhadiran (Turnover, Tardiness, and Absenteeism Analyses)
Dengan
menggunakan Teknologi Informasi, salah satunya adalah Sistem Penunjang
Keputusan (Decision Support System) atau neural computing dapat ditemukan
penyebab dan pola terjadinya pergantian, keterlambatan dan ketidkahadiran
pegawai perusahaan.
7.6.3 Perencanaan dan Manajemen Sumber Daya
Manusia
Teknologi
Informasi dapat membantu perencanaan dan manajemen Sumber Daya Manusia sebagai
berikut :
Personnel Files and Skills Inventory
Semua
informasi mengenai pegawai pada suatu perusahaan tersusun di dalam File
Manajemen Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan
file yang terkomputerisasi, akan lebih mudah mengidentifikasi pegawai-pegawai
yang berkualitas di perusahaan tersebut untuk posisi-posisi yang sedang terbuka
atau untuk dipromosikan atau untuk mengikuti program pelatihan.
Keuntungan Administrasi
Beberapa
perusahaan menggunakan bantuan intelligent agents untuk membantu para pegawai
dan mengawasi pekerjaan mereka.
Laporan Pemerintah
Departemen
Sumber Daya Manusia berkewajiban melengkapi beberapa laporan sehubungan dengan
hukum dan peraturan pemerintah. Dengan adanya Teknologi Informasi atau Sistem
yang terkomputerisasi untuk data personalia perusahaan, maka akan mempermudah
menghasilkan laporan.
Perencanaan Personalia
Departemen
Sumber Daya Manusia meramalkan kebutuhan akan manusia dan skill dalam jangka
pendek (satu tahun) dan jangka panjang (lima tahun atau lebih). Perusahaan
besar membangun model perencanaan tenaga kerja kualitatif dan kuantitatif.
Model tersebut dapat ditingkatkan jika Teknologi Informasi digunakan untuk
memperbarui, dan memproses informasi.
Rangkaian Implementasi dan Perencanaan
Sistem
ahli dan basis data personalia telah digunakan dengan berhasil untuk mendukung rangkaian
perencanaan.
Negosiasi Manajemen Tenaga Kerja
Beberapa
perusahaan besar telah mengmbangkan model Sistem Penunjang Keputusan yang
terkomputerisasi untuk mendukung negosiasi. Model ini dapat mengstimulasi
keuangan dan pengaruh lain dalam memenuhi permintaan pegawai, dan juga dapat
menyediakan jawaban atas pernyataan dalam waktu beberapa detik. Teknologi
Informasi lain yang telah digunakan dengan berhasil dalam negosiasi manajemen
tenaga kerja adalah kelompok Sistem Penunjang Keputusan, dimana sistem ini
membantu meningkatkan iklim negosiasi dan mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai kesepakatan.
7.7 Integrated Information Systems and
Enterprise
Resource Planning
Sistem
Informasi Fungsional sangat berguna, namun kurang dapat menyajikan informasi
dengan efisien dan efektif. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi terhadap dua
atau lebih Sistem Informasi Fungsional. Sistem Informasi terintegrasi
meruntuhkan rintangan antara departemendepartemen, dan pusat perusahaan serta
mengurangi duplikasi usaha.Terdapat beberapa cara untuk melakukan integrasi :
- Menghubungkan sistem yang ada.
Pendekatan
cara ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan system yang ada dan
meminimalkan perubahan pada sistem-sistem tersebut. Integrasi yang baik, akan
memungkinkan adanya tambahan aplikasi baru dan koneksi sistem ke intranet dan
internet.
- Menggunakan perangkat lunak Supply Chain Management
Ide
dasar dari pendekatan ini adalah menggunakan paket terintegrasi pada suatu atau
beberapa area fungsional. Paket yang sering digunakan adalah sistem yang
mendukung tugas strategis dan yang berhubungan dengan pengelolaan dari Supply
Chain Management (SCM). Aplikasi SCM dapat dipandang sebagai evolusi dari MRP,
MRPII dengan tambahan fungsi dan interaksi. Aplikasi SCM membantu perencanaan perusahaan,
sumber, produksi atau manufaktur dan pengiriman barang dengan biaya yang
efektif dan dengan cara yang terintegrasi. Tujuan utama dari aplikasi SCM
adalah membantu Perusahaan menyediakan akses informasi untuk pemebelian,
produksi atau manufaktur, distribusi dan perencana transportasi sehingga
departemen yang berbeda-beda menggunakan data yang sama.
- Menggunakan Enterprise Resource Planning(ERP) dan Aplikasi SAP
Enterprise
Resource Planning adalah sistem terintegrasi dengan arsitektur clien/server
yang memungkinkan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap semua proses
bisnis. ERP memberikan keuntungan yaitu meningkatkan efisiensi, meningkatkan
kualitas, produktivitas dan keuntungan.
7.8 Sistem Informasi Global /
Interorganisasi
Sistem
Informasi Interorganisasi adalah sistem yang melibatkan informasi dari dua atau
lebih organisasi dengan tujuan memperoleh proses dan transaksi yang efisien, seperti
transfer pesanan, bill, pembayaran.
7.8.1 Jenis-Jenis Sistem Interorganisasi
Sistem
Interorganisasi memiliki jenis-jenis sebagai berikut :
- Sistem Global (Global Systems) : Sistem Informasi yang menghubungkan dua atau lebih perusahaan yang berada di dua atau lebih negara.
- Electronic Data Intechange (EDI) : Perpindahan dokumen bisnis secara elektronik diantara rekan bisnis.
- Electronic Funds Transfer (EFT) : Perpindahan uang dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.
- Ekstranet : Perluasan Intranet yang menghubungkan dengan rekan bisnis.
- Shared Database : Basis data yang di-shared oleh perusahaan rekan bisnis, dengan tujuan untuk mengurangi waktu komunikasi informasi diantara pihakpihak yang terlibat dalam aktivitas kerjasama.
- Integrated Messaging : Pengiriman surat secara elektronik dan dokumen fax melalui sistem transmisi tunggal yang dapat mengkombinasikan surat elektronik dengan dokumen bisnis.
7.8.2 Sistem Informasi Global
Sistem Informasi Interorgansasi
dapat beroperasi dalam suatu negara atau dan
berhubungan
antara perusahaan-perusahaan pada dua atau lebih negara. Dengan
kata lain, hal
ini disebut juga dengan Sistem Informasi Global.
Jenis-jenis
perusahaan yang membutuhkan Sistem Informasi Global, adalah :
- Perusahaan Multinasional : Perusahaan yang beroperasi di beberapa negara.
- Perusahaan Internasional : Perusahaan yang melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan lain di negara lain.
- Perusahaan Global Virtual : Perusahaan yang merupakan usaha bersama dimana rekan-rekan bisnis perusahaan tersebu tberada di negara yang berbeda-beda.
7.8.3 Permasalahan dalam Perancangan Sistem
Informasi Interorganisasi atau Global
Permasalahan-permasalahan yang
timbul pada Sistem Informasi Interorganisasi atau Global adalah :
- Perbedaan Kebudayaan
Kebudayaan terdiri atas objek, nilai
dan karakter-karakter lain dari masyarakat khusus.
Hal ini mencakup aspek-aspek yang berbeda mulai dari hal yang legal sampai dengan permasalahan yang ilegal.
- Perbedaan Ekonomi dan Politik
Negara-negara juga memiliki
lingkungan ekonomi dan politik yang berbedabeda. Perbedaan tersebut menghasilkan infrastruktur informasi dapat berbeda-beda
antara suatu negara dengan negara yang
lain.
- Transfer data antara batasan internasional
Perpindahan informasi kedalam atau
keluar dari suatu negara menimbulkan permasalahan-permasalahan
legal seperti : hukum negara mana yang memiliki yurisdiksi ketika suatu data berada di negara yang berbeda
untuk diproses, dan lain sebagainya.
bagus sih kamu buatnya , aku jadi bisa mengerjakan tugas2 kuliah
BalasHapus